Bukan Koma, Rachel Maryam Ditidurkan Pascapersalinan karena Hb dan Albumin Rendah

Minggu, 04 Oktober 2020 - 09:27 WIB
loading...
Bukan Koma, Rachel Maryam...
Foto Rachel Maryam dan bayinya yang diunggah akun @hannykristianto. Foto/IG @hannykristianto
A A A
JAKARTA - Kabar persalinan Rachel Maryam kemarin diwarnai isu tak sedap soal komanya sang aktris yang beralih menjadi politisi itu. Oleh keluarga dan orang-orang terdekat Rachel, kabar tersebut dibantah. Rachel bukan koma, melainkan sengaja ditidurkan oleh dokter yang merawatnya agar segera pulih dari pendarahan usai melahirkan anak keduanya pada Jumat (2/10).

Kini, Rachel sudah sepenuhnya siuman. Kabar tersebut disampaikan oleh adik wanita asal Bandung itu, Tamara Aisyah Sayidina, melalui media sosialnya, kemarin (3/10) sore. ( )

"Assalamualaykum... untuk berita yang sedang beredar terkait kakak kandung saya @rachelmaryams bahwa beliau sedang Koma pasca melahirkan itu Tidak Benar. Beliau sudah siuman pascaoperasi, dan sedang proses pemulihan. Terimakasi untuk semua yang telah mendoakan keselamatan kakak saya. Mohon doa agar cepat pulih," tulis Tamara melalui fitur Instagram Story.

Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa Rachel mengalami penurunan kondisi bahkan sampai koma usai melahirkan anak keduanya. Kabar itu pertama kali diembuskan oleh unggahan di akun Instagram @stevanie_huangg, namun oleh yang bersangkutan unggahan tersebut sudah dihapus dan diklarifikasi bukan berita yang benar.

Hanya, sahabat Rachel dan suami, Hanny Kristianto, tak menampik bahwa wanita kelahiran 1980 itu sempat mengalami pendarahan usai melahirkan. Hal tersebut dikarenakan albumin dan hemoglobin (Hb) Rachel rendah.

"Sempat pendarahan, sempat kondisi Albumin 1,2 dan HB 7,6 dan pakai alat bantu pernafasan tapi tidak benar jika diberitakan koma, sedang ditidurkan agar bisa istirahat oleh team doker," ujar Hanny melalui akun Instagramnya.

Spesialis Obstetri dan Ginekologi dr. Boy Abidin Sp.OG melalui laman InsertLive menjelaskan, pendarahan pada ibu hamil usai melahirkan bisa terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya lantaran otot rahim tidak bisa berkontraksi secara baik sehingga pembuluh darah akan terus terbuka dan mengeluarkan darah.

"Kalau pendarahannya lebih dari 500 cc akan berbahaya pada pasien," kata dr. Boy, seraya mengatakan semua ibu hamil memang berisiko mengalami pendarahan.

Kadar Hb yang rendah serta kelelahan pada rahim juga bisa menjadi faktor penyebab terjadinya pendarahan. Termasuk faktor usia.

"Ada juga karena faktor usia di atas 35 memang terjadi perubahan fisik pada ibunya dan bisa terjadi proses pendarahan, baik pada proses persalinan normal maupun caesar," terang dr. Boy.

Rachel sendiri sempat diberikan transfusi darah akibat pendarahan ini setelah terlebih dulu ditidurkan agar organ-organ lain di dalam tubuhnya bisa beristirahat. ( )

"Ditidurkan biar organ-organ lain tidak terlalu banyak menguras energi. Jadi diistirahatkan supaya dia bisa fokus untuk pemulihan menghentikan pendarahan. Ini adalah teknik yang dilakukan dokter anestesi demi menyelamatkan organ-organ yang lain," jelas dr. Boy.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1969 seconds (0.1#10.140)